Orange Link

 

 

Situs Tim LI

 

 

 

Situs Fans LI

 

 

 

 

Email to :

The Jak Online Webmaster

 

 

 

 

 

 

 

Rabu, 2 Mei 2001

Tanpa Tanding Tiada Banding

 

Tanpa Tanding Tiada Banding Kiprah tim nasional membuat tim-tim besar seperti Persija harus berkorban. Jadwal pertandingan ditunda cukup lama, sementara pemain nasional tak bisa diturunkan. Untung, Persija siap siaga. Tanpa tanding di kompetisi pun, Persija tetap tiada banding. Kekhawatiran sempat muncul ketika Persija, dan beberapa tim besar lain, harus merelakan pemainnya untuk masuk tim nasional.

 

Dilema muncul: tanding tanpa pemain bintang atau menunda jadwal. Jika jadwal terus ditunda, sebuah tim akan dihadapkan pada padatnya jadwal. Ini akan menguras energi dan bisa melahirkan kegagalan. Wajar kalau jauh hari Gubernur DKI Jakarta melemparkan kritik tajam kepada pengurus PSSI. Kalau pemain bintang tak bisa memperkuat klub, sama artinya PSSI telah membunuh ambisi klub, yang telah mengeluarkan banyak dana untuk merekrut pemain. Tampaknya, keberuntungan masih melingkupi Persija. Buktinya, dengan jadwal kompetisi baru dan jadwal pertandingan tim nasional, Persija bisa tetap menurunkan keempat pemain nasionalnya -Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, Gendut Doni Christiawan dan Warsidi. Konsekuensinya, keempat pemain itu harus banting tulang mengatur jadwal dan bersikap disiplin.

 

Tidak banyak waktu buat keempat pemain itu untuk istirahat. Setelah menghadapi tuan rumah Cina di Kunming, 13 Mei nanti, mereka harus segera kembali agar bisa memperkuat Persija melawan PSPS Pekanbaru, 17 Mei. Lalu, usai memperkuat Indonesia menjamu Cina di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 27 Mei, mereka harus kembali memperkuat Persija menjamu Persita pada 30 Mei. Sebelumnya, 23 Mei, Persija bertanding melawan tuan rumah PSDS Deli Serdang. Ini perhitungan di atas kertas, jika pelatih tim nasional Benny Dollo memberikan toleransi. Dari jadwal tim nasional yang sudah dibuat, keempat pemain Persija itu masih dalam masa libur saat melawan PSPS. Yang agak sulit adalah meminta mereka tampil melawan PSDS, karena saat itu timnas melakukan pelatnas dan dijadwalkan melakukan uji coba. Antisipasi atas masalah ini juga sudah dilakukan pelatih Persija Sofyan Hadi. Ia sadar, kondisi semacam ini sangat mungkin terjadi. Suatu kali, Persija pun harus siap tanding tanpa keempat pemain itu. Karenanya, Sofyan Hadi pun mencoba menempatkan pemain lain sebagai penyerang. Inilah hikmah cobaan berat ini. Yang pasti, pengurus PSSI pun sudah seharusnya mengambil pelajaran penting dari kasus ini. Seharusnya, jadwal kompetisi dibuat dengan memperhitungkan kalender kegiatan tim nasional. Dengan perhitungan cermat, kompetisi tidak perlu dikorbankan.

 

Tim nasional pun sudah waktunya mengubah sistem pelatnas. Pelatih timnas bisa mengundang pelatih klub yang pemainnya masuk tim nasional. Pelatih timnas bisa menitipkan program latihan untuk masing-masing pemain. Dengan begitu, pelatnas bisa diperpendek, misalnya tiga hari menjelang pertandingan, seperti banyak dilakukan negara yang sepakbolanya maju. Apa pun yang terjadi, Persija jelas tidak bakal mundur setapak pun. Seribu cobaan boleh menghadang tapi Macan Kemayoran tidak pernah mengenal kata menyerah.

 

 

This Site is viewed and heard sound by Internet Explorer 4.01 or Later

Property of The Jak Online -  Copyright by Aldi

Last Updated 05/03/2001 14:48:17

ŠThe Jakmania Online 2001 - All right reserved