Selasa, 22 Mei 2001

Muhammad Gunawan "Gugun Gondrong" Hendro Martono

Jakmania Harus Lebih Dewasa

Penggemar Persija tidak bisa menghapus nama Gugun Gondrong. Lelaki inilah yang membidani lahirnya The Jakmania, kelompok suporter atraktif Persija. Dari tangannya, Persija mengatasi macetnya dukungan masyarakat Jakarta.

Lautan massa The Jakmania yang membuat jerih lawan lahir dari peran sosok ini. Dalam waktu singkat, kelompok pendukung Persija ini berkembang pesat dan sanggup berdiri sejajar dengan kelompok suporter yang lahir lebih dulu. Sebut saja Aremania, yang dibangun sejak Kompetisi Galatama. Membangun kelompok suporter buat Persija bukanlah langkah mudah. Masyarakat Jakarta yang heterogen dan cenderung mengedepankan daerah asal, menjadi tantangan terbesar. Kini, Gugun bisa tersenyum lebar menyaksikan lautan orange di Lebak Bulus. Berikut pengakuan pembawa acara kondang itu kepada Macan Kemayoran.

Apa kesibukan Anda sekarang? Memang pada dasarnya saya ini orang yang senang tantangan. Apapun bentuk pekerjaan yang dapat saya kerjakan, akan saya kerjakan. Berhubung saya yakin dunia entertainment adalah dunia saya, sudah pasti saya menggeluti bidang entertaint. Di sela-sela kesibukan itu, Anda tetap eksis sebagai suporter. Motivasi apa yang mendorong Anda melakukan hal itu? Hemmm… Saya memang suka sekali sepakbola. Dari dulu saya memang sudah menjadi suporter. Ketika itu saya masih SD, belum ada suporter seperti sekarang yang begitu banyak dan kreatif banget. Mungkin karena itulah saya tidak pernah merasa ragu untuk membela tim yang saya cintai. Kalau perlu, kita nginep bareng pemain he……he…

Anda salah satu perintis berdirinya JAK MANIA, apa alasan anda ? Dulu saya dan kawan-kawan merasa prihatin terhadap ulah suporter Indonesia yang kurang simpatik. Mereka tidak rela kalau tim kesayangannya kalah. Mereka menghalalkan segala cara agar tim kesayangannya menang. Banyak yang sengaja membuat keributan setiap kali timnya kalah. Tentu, ulah semacam itu mendatangkan banyak kerugian. Wah, pokoknya nggak sportif banget-lah. Kalau kita bandingkan dengan suporter di luar negeri, jelas jauh berbeda. Mereka menjunjung sportivitas. Mereka juga bisa menerima kekalahan timnya. Saya juga ingin menumbuhkan rasa cinta pemuda Betawi terhadap kotanya. Sebagai orang yang tinggal di Jakarta, saya merasa harus mendukung tim kebanggaan Jakarta. Nah, atas dasar itu saya dan teman-teman mencoba untuk membentuk satu wadah organisasi Persija Fans Club. Mulanya, wadah ini hanya beranggotakan 50 orang, termasuk almarhum Ronaldo. Memang pada awalnya banyak kendala yang kami hadapi, mulai dari biaya sampai hal-hal lain. Allhamdulillah, semuanya dapat diatasi bersama.

Menurut Anda, bagaimana perilaku suporter sepakbola sekarang ini, khususnya Jakmania? Bagus banget! Dari sisi jumlah, suporter sepakbola sekarang sudah banyak. Mereka menampakkan kreasi-kreasi yang menjadikan bentuk hiburan tersendiri di lapangan. Di balik itu semua, yang terpenting adalah menjunjung tinggi sportivitas. Kalah menang bukan masalah, yang penting kita kompak dan tertib. Saya prihatin, ternyata masih ada beberapa suporter yang tidak mengindahkan itu semua. Kita bisa lihat, pada beberapa partai tandang maupun kandang, masih ada keributan antarsuporter. Perilaku suporter semacam inilah yang dibilang kampungan. Seharusnya pengurus suporter mengambil tindakan terhadap anggotanya sehingga dapat menekan dan mengurangi keributan antarsuporter. Jakmania, menurut saya, harus lebih dewasa lagi deh. Anggotanya sekarang kan sudah banyak dan sudah dapat dikatakan besar. Ya, baguslah he… he…

Beberapa waktu lalu, Persija terkena hukuman dari PSSI. Kemudian PSSI diberi peringatan FIFA karena ulah Jakmania. Bagaimana tanggapan Anda? Kalau memang bersalah, kenapa harus ditutup-tutupi? Saya setuju, jika memang bersalah, harus diberi sanksi. Semua itu harus didasari fakta-fakta nyata. Jangan sampai keputusan diambil sepihak. Jangan sampai ada yang merasa dirugikan.

Harapan Anda terhadap Persija? Pokoknya, tahun ini Persija harus juara!. Siapapun tahu, materi dan kualitas pemain Persija. Di sana ada tiga striker andal, yang ketiganya masuk tim nasional. Pertahanan sudah semakin solid dan sukar ditembus pemain lain. Kondisi tim mulai bagus, apalagi dukungan fanatik yang terus diberikan Jakmania. Itu semua tidak ada artinya kalau manajemen yang ditunjuk pengurus Persija tidak dapat bekerja dengan baik. Hal ini akan menjadi penghambat langkah Persija menjadi juara. Saya yakin, manajemen yang diterapkan pengurus sudah profesional. Apalagi dukungan diberikan langsung oleh Bang Yos kepada pemain setiap pertandingan. Perhatian Bang Yos itu cukup membangkitkan semangat pemain. Untuk pemain, tidak ada alasan lagi untuk tidak juara. Lebih tingkatkan lagi kerja sama tim dan jangan memancing emosi suporter. Bermainlah sportif. Maju terus Persija! Jakmania di belakangmu!

Harapan Anda terhadap PSSI? Kalau bisa, kita buat ikatan suporter Indonesia. Kalau perlu, suporter itu untuk semua cabang olahraga yang ada di Indonesia. Tentunya, suporter yang baik, yang mampu mengangkat nama Indonesia menjadi harum di mata dunia.

Harapan Anda untuk suporter Indonesia di masa mendatang? Ciptakan lagi kreasi-kreasi yang menarik di lapangan. Lebih bersikap dewasa dalam melakukan tindakan dan harus berani menerima kekalahan. Kalau nggak berani, mending di rumah aja nonton TV. Yang paling penting adalah mengutamakan sportivitas, menghargai tim tamu dan menghormati tim tuan rumah. Saling berkomunikasi satu sama lainnya. Kan sekarang sudah zaman maju? Bravo suporter Indonesia.

Saran Anda untuk Tabloid Macan Kemayoran? Sudah bagus namun kalau biasa ditambah halaman suporter khusus. Berita olahraga dari seluruh cabang juga ditampilkan, biar tambah komplet. Sukses terus untuk MK! ¨ dil

Gugun Gondrong Nama Asli : Mohammad Gunawan Hendro Martono

Panggilan : Gugun Gondrong

Pekerjaan : Artis/ presenter Lahir : Jakarta, 30 Januari 1969

Agama : Islam

Alamat : Mampang Prapatan XVI/28 Jakarta 12760

Idola : Widodo C Putro