Mengintip Dapur The Jakmania
Menggelorakan Semangat Memompa Kreativitas

The JakOnline - Tabloid Macan Kemayoran

Tidak gampang membuat ribuan massa bergerak dalam satu irama, satu gerak, dan satu suara. Untuk menghidupkan dan menggelorakan semangat para pemain, diperlukan kekompakan. Dan kekompakan. Dan kekompakan tak bakal terjalin tanpa kemahiran dirigen. Seperti sebuah orkestra, peran dirigen akan sangat menentukan. Di tangan dirigen itulah, sebuah nyanyian bisa dilantunkan dengan rampak dan kompak. Juga gerakan atraktif. Hasilnya adalah sebuah pemandangan yang sanggup membuat bulu roma berdiri. Gampangkah jadi dirigen? Apa saja yang mereka lakukan dan alami selama ini? Berikut petikan pengakuan dirigen Jakmania.

MUHAMMAD IQBAL, Dirigen Sisi Tengah

Tak Pernah Nikmati Pertandingan

Dia adalah sosok pria yang cukup populer di kalangan The Jakers. Dia yang menjadi komandan dibalik setiap lagu dan gerak yang diperagakan The Jakmania, dimanapun Persija berlaga.Pria kelahiran 30 September 1980 ini dan masih kuliah di Universitas Gunadarma Angkatan 99, telah menjadi dirigen sejak Liga Indonesia VI lalu. Setiap pertandingan Persija, ia selalu berada di atas pagar penonton. Boleh dibilang ia tidak menikmati jalannya pertandingan karena posisinya harus menghadap The Jakers. Tidak mudah untuk memimpin ribuan orang mengikuti gerak dan lagu yang ia inginkan, menurut pengakuannya. Dia mengaku merasa senang jika The Jakmania kompak dan atraktif, ia juga sedih karena The Jakers vakum. Ia dapat memahami hal ini. Mungkin mereka capek. Menurutnya rasa capek jadi hilang kalau bisa membuat The Jakers atraktif. Iqbal berharap agar The Jakers terus meningkatkan aksinya.

      

                                                       Beginilah Aksi Iqbal di Semifinal LI VI                                       Beginilah Aksi Iqbal di Stadion Lebak Bulus

 

                                                                                         

Heri "Banceng" Purwono, Dirigen Pembantu dan Firmansyah "Fals", Dirigen Pembantu

Bahasa Isyarat Kurang Mengena dan Jakmania Tak Kenal Capek

Agar nyanyian dan gerakan yang diperagakan oleh The Jakmania kompak, diperlukan dirigen pembantu. Posisinya berada disisi kiri dan kanan dirigen utama. Kehadiran dirigen pembantu ini membuat The Jakers yang ada disisi kiri dan kanan bisa mengikuti keinginan dirigen utama.

Heri "Banceng" Purnowo, The Jakers dari wilayah Manggarai dan Firmansyah, The Jakers yang kesehariaannya sering di markas The Jakmania selain berwiraswasta, adalah sosok pembantu dirigen utama. Banceng dan Fals selalu berkomunikasi dengan Iqbal lewat bahasa gerak tangan. Maklum, jarak mereka cukup jauh sehingga diperlukan bahasa isyarat untuk menentukan lagu dan gerak yang akan dilakukan. Menurut pengakuan Banceng, ia terkadang bingung dan salah mengerti karena isyarat yang diberikan kurang jelas.

Harapan mereka agar komunikasi berjalan dengan baik, adanya sound system lebih baik. Dan mereka menghimbau untuk para The Jakers lebih kompak dan tidak mengenal capek yang tujuannya selain untuk menyemangati pemain dan memberikan hiburan tersendiri buat penonton.

 

Himawan Chandra IL, Dirigen Pembantu

Tak Merasa Contek Aremania

Untuk lebih menyemangati lagu yang dikumandangkan The Jakers, peran drum sangat penting. Dengan iringan drum itu, lagu-lagu yang dinyanyikan terdengar lebih indah dan enak. Himawan Chandra IL bertugas menjadi kordinator para drumer, Chandra juga berkomunikasi dengan Iqbal isyarat tangan. Komunikasi antara drum dan dirigen utama boleh dibilang cukup lancar karena jaraknya tidak begitu jauh. Chandra ada tepat di bawah dirigen utama.

Chandra mengaku jumlah drum sekarang ada sekitar 19 drum. Semuanya dibeli dari uang kas Jakmania, sedangkan 7 drum merupakan sumbangan Gugun Gondrong. Menurut pengakuan Chandra, jumlah drum sudah cukup memadai tapi mungkin perlu penambahan bass drum untuk sisi samping kiri dan kanan maupun sektor belakang gawang. Para penambuh drum berjumlah 19 orang. Mereka bertugas secara bergantian. Mereka sudah hafal setiap ketukan lagu, dan setiap lagu baru mereka mensosialisasikannya saat acara berkumpul Selasa dan Jumat.

Lagu-lagu ini tidak hanya berasal dari kami. Banyak juga yang berasal masukan anggota The Jakmania dari berbagai Korwil. Sebagian lagu kadang digubah dari lagu yang sudah populer. Ada lagu yang semula adalah lagu anak-anak yang syairnya diubah.

Ketika disodorkan beberapa lagu yang dicontek dari Aremania, Chandra menepis. Menurut Chandra, kami merasa tidak pernah menyontek atau meniru mereka. Kalo mereka disebut pelopor suporter kreatif Indonesia, itu benar. Sebenarnya tidak ada contek mencontek, yang ada kami selalu menciptakan kreativitas. Menurutnya, menganggap kita semua sama-sama belajar menciptakan kreativitas. Mungkin dalam proses penciptaan itu terjadi kesamaan ide. Itu hanya kebetulan.

Chandra juga mengakui, masih banyak yang mesti diperbaiki The Jakmania, baik dalam kreativitas maupun kekompakan. Ia berharap agar seluruh anggota Jakmania tidak berhenti berkreasi dan selalu menjunjung tinggi sportivitas. Jaga selalu kekompakan sesama Jakmania dan jalin hubungan baik dengan suporter lain. Jangan pernah merasa besar kepala karena kita masih banyak kekurangan.

 

(Sebagian isi di edit)